Monday, February 13, 2012

3 KUE CINTA Valentine Day (repost)

BAHAN:
1 pria sehat
1 wanita sehat
100% komitmen
2 pasang restu orang tua
1 botol kasih sayang murni

BUMBU:
1 balok besar humor,
25 gr rekreasi ke danau toba,
1 bungkus doa,
2 sendok teh telpon-telponan,
(semuanya diaduk hingga merata dan mengembang)

Tips:
• Pilih pria dan wanita yang benar-benar serasi dan seimbang.
• Sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.
• Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau CLUB, karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya, tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
• Gunakan kasih sayang cap "IMAN, HARAPAN dan KASIH" yang telah memiliki sertifikat ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.

Cara Memasak:
• Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat tulus ikhlas
• Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata
• Masukkan niat yang murni ke dalam loyang dan panggang dengan api cinta merata sekitar 30 menit di depan penghulu atau pendeta
• Biarkan di dalam loyang tadi, sirami dengan semua bumbu di atas.
• Kue siap dinikmati

Catatan:
Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan kasih yang hangat. Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek "Tempat Ibadah" di atas api cinta. Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.
Selamat mencoba!

Monday, February 6, 2012

PERENUNGAN: Kisah di Toko Pakaian (repost)

Dua orang ibu memasuki toko pakaian dan ingin membeli baju. Ternyata pemilik toko sedang bad mood sehingga tidak melayani dengan baik, malah terkesan buruk, tidak sopan dengan muka cemberut.

Ibu pertama jengkel menerima layanan yang buruk seperti itu. Yang mengherankan, ibu ke dua tetap santai, bahkan bersikap sopan pada penjualnya.
Ibu pertama bertanya, “mengapa Ibu bersikap demikian sopan pada penjual yang menyebalkan itu..?”

Lantas dijawab, “kenapa kuharus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah penentu atas hidup kita, bukan orang lain.”

"Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali," bantah Ibu pertama.

"Itu masalah dia. Kalau dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk ataupun lain-lainnya, toh tidak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan menentukan hidup kita, padahal kita yang bertanggung jawab atas diri kita sendiri," jelas Ibu kedua.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Kalau orang lain memperlakukan kita buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang buruk, demikian juga sebaliknya.

Kalau orang tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit pada kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba menjadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang tersebut. Ini berarti tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan orang lain.

Kalau direnungkan, sebenarnya betapa tidak arifnya tindakan kita. kenapa untuk berbuat baik saja, harus menunggu orang lain baik dulu kepada kita?
Jagalah suasana hati kita sendiri, jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak!
Kita yang bertanggung jawab atas hidup kita, bukan orang lain. Hidup kita terlalu berharga, oleh sbab itu "make yourself have a meaning for the others!"

Pemenang kehidupan adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar dan yang tetap tenang di tengah badai yang paling hebat serta mengandalkan Tuhan
Kita yang bertanggung jawab atas diri kita..!